Selasa, 14 Mei 2013

Just Share - SERI MENGAPA ILMU PENTING (1)


PELAJARAN DARI SEKANTUNG TEH CELUP

Belasan tahun yang lalu pada saat teh celup baru muncul untuk pertama kalinya ada seorang teman yang datang kepada saya. Teman saya itu membawa satu kantong kecil terbuat dari kertas tipis mirip kain halus berisi teh halus, dan ada benang yang salah satu ujungnya melekat pada kantong tersebut.

" Nih buat kamu, kalau mau nge-teh," kata teman saya itu sambil memberikan kantong kecil tadi, yang rupanya berisi teh halus.

Itu adalah pertama kalinya saya melihat teh kemasan seperti itu. Sebenarnya di televisi sudah mulai ada iklan teh semacam itu, namun saya kurang memperhatikannya.

Agak heran saya melihat penampilan teh yang tidak lazim itu. Tetapi kemudian saya ingat ketika saya pergi ke daerah Kerawang, di Pasar Rengasdengklok kebanyakan warung menjual minuman teh hangat dari teh dengan bungkusan kecil, yang kemudian dibuka dan ditaruh di satu gelas. Isinya juga teh halus. Jadi satu bungkus kecil teh memang untuk satu gelas teh.

Ingat kejadian itu, saya berkesimpulan mungkin ini teh yang hampir sama dengan yang di Kerawang itu. Segera saya ambil gunting dan saya potong kantong teh itu, saya taruh dalam gelas dan saya tuang air panas. Jadinya air dalam gelas itu hitam pekat mirip kopi, karena teh halus itu bercampur semua.

"Ah tidak praktis!" gumam saya ketika saya coba meminumnya harus sangat hati-hati agar teh-teh kecil itu tidak ikut tertelan.

Kemudian teman saya yang memberikan teh tadi datang. Dia heran melihat saya memegang segelas teh berwarna hitam pekat.

"Apaan itu?" tanyanya.

"Teh dari kamu tadi" jawab saya.

"Loh, emangnya kamu buka ya?" kembali ia bertanya.

"Iya, aku gunting," jawab saya lagi, mulai menyadari rupanya ada yang salah.

Seketika meledaklah tawa teman saya itu, diikuti beberapa teman lain yang melihat kejadian itu.

"Itu kan teh celup. Tinggal dicelupin kan gampang. Ngapain pake dibuka begitu, jadi kotor. Seperti di tv itu loh, tinggal celup," kata teman saya menjelaskan. "Kalau itu namanya bukan teh celup, tapi teh gunting hehehe..."

Ooo... Baru nyadar sekarang. Mestinya tinggal celup, beres. Makanya ada benang segala macam.

Itulah akibat ketidaktahuan saya, hal semudah itu pun jadi sulit. Jadi, mengapa ilmu itu penting, karena jika kita tidak mengetahui ilmunya, hal mudah bisa menjadi sulit, apalagi hal sulit jadi makin sulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar