Selasa, 13 Mei 2014

BURUNG KAKATUA INI MENGENALI PEMBUNUH TUANNYA



Angels From Animals World


foto Illustrasi: http://smart-pustaka.blogspot.com
Awal tahun 2014 adalah masa yang penuh kesedihan bagi Vijay Sharma, seorang editor surat kabar di Agra, India. Sebuah pembunuhan yang kejam telah menewaskan istrinya, Neelam. Polisi yang telah bekerja cukup keras selama berhari-hari belum juga menemukan peunjuk yang berarti mengenai siapa pelaku pembunuhan itu.

Di rumah itu, Vijay bersama keluarganya memelihara seekor burung kakatua yang menjadi binatang kesayangan. Meskipun masih dalam keadaan duka yang mendalam, Vijay Sharma tetap menyempatkan diri untuk memberi perhatian kepada burung yang bisa menirukan suara manusia itu. Memberi makan dan membersihkan kandang adalah aktifitas yang tetap dilakukan Vijay setiap hari atas Heera, nama burung kakatua tersebut. Kadang-kadang adiknya, Ajay Sharma, ikut membantu mengurusi burung yang lucu itu.

Namun, belakangan ini ada yang aneh pada perilaku Heera. Terutama setiap kali keponakan laki-laki Vijay yang bernama Ashutosh Goswami datang ke rumahnya, burung kakatua itu menunjukkan perilaku gelisah dan ketakutan. Ia selalu berusaha lari atau terbang saat melihat Ashutosh datang, namun rantai kecil di kakinya membuatnya tidak bisa kemana-mana. 

Perilaku aneh itu tidak luput dari perhatian Vijay dan Ajay Sharma. Mereka mulai memikirkan suatu hal berkaitan dengan pembunuhan terhadap Neelam. Mereka curiga, jangan-jangan keponakan lelakinya itu terlibat. Untuk lebih menguatkan kecurigaan mereka, kakak beradik itu kemudian melakukan percobaan kepada Heera. Mereka menyebut nama-nama yang sering datang ke rumah mereka, termasuk anggota keluarga, dan di depan sang kakatua. Awalnya, ketika beberapa nama disebutkan, Heera sang kakatua sama sekali tidak memberikan respon apapun. Namun ketika nama Ashutosh Goswami disebut, Heera menjadi ketakutan dan liar, dan berteriak-teriak,” Usne mara, usne mara” (dalam bahasa Hindi artinya dia dibunuh). Begitu terjadi berulang kali, setiap kali nama Ashutosh Goswani disebut, Heera selalu meronta-ronta ketakutan sambil meneriakkan kata-kata yang sama. Demikian dilakukan selama beberapa hari, dan hasilnya tetap sama.

Ini tampaknya bisa menjadi petunjuk atas pembunuhan Neelam, pikir Vijay. Akhirnya ia dan adiknya sepakat untuk melaporkan temuannya itu kepada kepolisina setempat. Mendapat laporan itu pihak kepolisian tertarik untuk menyaksikan sendiri keanehan yang ditunjukkan oleh Heera si kakatua. Para polisi itu kemudian melihat Vijay dan Ajay memperdengarkan nama-nama orang yang biasa bertemu dengan Heera di rumah tersebut, dan seperti percobaan-percobaan yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya, Heera baru menunjukkan sikap liar dan ketakutan ketika mendengar nama Ashutosh Goswami disebutkan. Dan para polisi itu rupanya mempunyai kesimpulan yang sama dengan pemikiran kakak beradik Vijay dan Ajay.

Setelah berkoordinasi dengan beberapa personel polisi wilayah, penangkapan pun di lakukan. Tanpa perlawanan Ashutosh Goswami diangkap dan digelandang ke kantor polisi. Setelah tertangkap dan dilakukan pemeriksaan, rupanya di lengan Ashutosh terdapat luka bekas gigitan anjing. Neelam memang mempunyai beberapa ekor anjing di rumahnya, dan luka gigitan anjing pada pria 35 tahun itu dicurigai akibat serangan anjing peliharaan korban.

Polisi segera melakukan pemeriksaan intensif. Dan akhirnya keponakan laki-laki korban itu mengakui telah membunuh bibinya karena untuk menutupi perbuatan jahat yang sudah ia lakukan sebelumnya yaitu memaksa Neelam menyerahkan hartanya berupa uang tunai dan perhiasan. Agar kejahatannya itu tidak terungkap, ia dibantu seorang temannya menghabisi sang bibi. Ia juga mengakui bahwa luka gigitan di lengannya benar gigitan anjing Neelam pada saat kejadian. Yang Ashutosh dan temannya itu sama sekali tidak memperhitungkan adalah bahwa pada saat mereka melakukan aksi jahat itu, seekor burung kakatua mengamati kejadiannya dan dengan naluri binatang peliharaan yang telah lama mengenal baik keluarga itu bisa paham bahwa sesuatu yang jahat dan menakutkan telah mereka lakukan kepada majikannya.

Akhir dari cerita ini, Ashutosh dan teman sekongkolnya mendapat hukuman yang setimpal di penjara. Kemudian, Vijay dan seluruh keluarga yang tinggal di rumah itu sepakat untuk tidak lagi menyebut-nyebut nama Ashutosh Goswami di dalam rumah, terutama di hadapan Heera, karena burung kakatua itu masih selalu menjerit ketakutan demi mendengar nama sang pembunuh disebut.

By Alden Praptono 
@Alden_Praptono

Dihimpun dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar