Angels From Animals World
foto Illustrasi: http://smart-pustaka.blogspot.com |
Awal tahun 2014 adalah masa yang penuh
kesedihan bagi Vijay Sharma, seorang editor surat kabar di Agra, India. Sebuah
pembunuhan yang kejam telah menewaskan istrinya, Neelam. Polisi yang telah
bekerja cukup keras selama berhari-hari belum juga menemukan peunjuk yang
berarti mengenai siapa pelaku pembunuhan itu.
Di rumah itu, Vijay bersama keluarganya memelihara
seekor burung kakatua yang menjadi binatang kesayangan. Meskipun masih dalam
keadaan duka yang mendalam, Vijay Sharma tetap menyempatkan diri untuk memberi
perhatian kepada burung yang bisa menirukan suara manusia itu. Memberi makan
dan membersihkan kandang adalah aktifitas yang tetap dilakukan Vijay setiap
hari atas Heera, nama burung kakatua tersebut. Kadang-kadang adiknya, Ajay
Sharma, ikut membantu mengurusi burung yang lucu itu.
Namun, belakangan ini ada yang aneh pada
perilaku Heera. Terutama setiap kali keponakan laki-laki Vijay yang bernama
Ashutosh Goswami datang ke rumahnya, burung kakatua itu menunjukkan perilaku
gelisah dan ketakutan. Ia selalu berusaha lari atau terbang saat melihat
Ashutosh datang, namun rantai kecil di kakinya membuatnya tidak bisa
kemana-mana.
Perilaku aneh itu tidak luput dari perhatian
Vijay dan Ajay Sharma. Mereka mulai memikirkan suatu hal berkaitan dengan
pembunuhan terhadap Neelam. Mereka curiga, jangan-jangan keponakan lelakinya
itu terlibat. Untuk lebih menguatkan kecurigaan mereka, kakak beradik itu
kemudian melakukan percobaan kepada Heera. Mereka menyebut nama-nama yang
sering datang ke rumah mereka, termasuk anggota keluarga, dan di depan sang
kakatua. Awalnya, ketika beberapa nama disebutkan, Heera sang kakatua sama
sekali tidak memberikan respon apapun. Namun ketika nama Ashutosh Goswami
disebut, Heera menjadi ketakutan dan liar, dan berteriak-teriak,” Usne mara,
usne mara” (dalam bahasa Hindi artinya dia dibunuh). Begitu terjadi berulang
kali, setiap kali nama Ashutosh Goswani disebut, Heera selalu meronta-ronta
ketakutan sambil meneriakkan kata-kata yang sama. Demikian dilakukan selama
beberapa hari, dan hasilnya tetap sama.
Ini tampaknya bisa menjadi petunjuk atas
pembunuhan Neelam, pikir Vijay. Akhirnya ia dan adiknya sepakat untuk
melaporkan temuannya itu kepada kepolisina setempat. Mendapat laporan itu pihak
kepolisian tertarik untuk menyaksikan sendiri keanehan yang ditunjukkan oleh
Heera si kakatua. Para polisi itu kemudian melihat Vijay dan Ajay memperdengarkan
nama-nama orang yang biasa bertemu dengan Heera di rumah tersebut, dan seperti
percobaan-percobaan yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya, Heera baru
menunjukkan sikap liar dan ketakutan ketika mendengar nama Ashutosh Goswami
disebutkan. Dan para polisi itu rupanya mempunyai kesimpulan yang sama dengan
pemikiran kakak beradik Vijay dan Ajay.
Setelah berkoordinasi dengan beberapa personel
polisi wilayah, penangkapan pun di lakukan. Tanpa perlawanan Ashutosh Goswami
diangkap dan digelandang ke kantor polisi. Setelah tertangkap dan dilakukan
pemeriksaan, rupanya di lengan Ashutosh terdapat luka bekas gigitan anjing.
Neelam memang mempunyai beberapa ekor anjing di rumahnya, dan luka gigitan
anjing pada pria 35 tahun itu dicurigai akibat serangan anjing peliharaan
korban.
Polisi segera melakukan pemeriksaan intensif.
Dan akhirnya keponakan laki-laki korban itu mengakui telah membunuh bibinya
karena untuk menutupi perbuatan jahat yang sudah ia lakukan sebelumnya yaitu
memaksa Neelam menyerahkan hartanya berupa uang tunai dan perhiasan. Agar
kejahatannya itu tidak terungkap, ia dibantu seorang temannya menghabisi sang
bibi. Ia juga mengakui bahwa luka gigitan di lengannya benar gigitan anjing
Neelam pada saat kejadian. Yang Ashutosh dan temannya itu sama sekali tidak
memperhitungkan adalah bahwa pada saat mereka melakukan aksi jahat itu, seekor
burung kakatua mengamati kejadiannya dan dengan naluri binatang peliharaan yang
telah lama mengenal baik keluarga itu bisa paham bahwa sesuatu yang jahat dan
menakutkan telah mereka lakukan kepada majikannya.
Akhir dari cerita ini, Ashutosh dan teman
sekongkolnya mendapat hukuman yang setimpal di penjara. Kemudian, Vijay dan
seluruh keluarga yang tinggal di rumah itu sepakat untuk tidak lagi
menyebut-nyebut nama Ashutosh Goswami di dalam rumah, terutama di hadapan
Heera, karena burung kakatua itu masih selalu menjerit ketakutan demi mendengar
nama sang pembunuh disebut.
By Alden Praptono
@Alden_Praptono
Dihimpun dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar