Senin, 15 Juli 2013

Just Share - SERI MENGAPA ILMU PENTING (2) ; KESERAKAHAN MONYET

KESERAKAHAN MONYET


Di Afrika para pemburu monyet menangkap binatang buruannya dengan cara yang unik agar monyet-monyet itu tertangkap tanpa cedera sedikitpun. Mereka menanam sebuah  toples ke dalam tanah, dan hanya kelihatan lubangnya yang menyempit dari permukaan tanah. Kemudian di dalam toples kaca itu mereka taruh beberapa genggam biji-bijian yang sangat disukai monyet.

Monyet-monyet liar pun berdatangan begitu para pemburu sudah menjauh dari lokasi penjebakan. Mereka bisa mencium adanya makanan di dalam toples yang di tanam di dalam tanah. Serta merta para monyet pun berebut memasukkan tangan mereka ke dalam lubang toples yang sudah tertanam kokoh di dalam tanah, dengan dijepit bebatuan. Betapa girangnya monyet yang berhasil memasukkan tangannya karena dia mendapati bagitu banyak biji-bijian yang sangat mereka gemari. Jari-jari panjang monyet itu berusaha menggapai semua isi toples, semua ingin ia ambil tanpa sisa.

Sejenak sang monyet berhasil menggenggam sebagian besar isi toples itu, dan segera menarik tangannya. Namun apa yang terjadi? Rupanya tangan sang monyet menggenggam terlalu banyak makanan, dan genggaman itu terlalu besar untuk lubang toples. Monyet itu pun tidak bisa mengeluarkan tangannya dari toples karena jari-jari tangannya tetap menggenggam erat biji-bijian tanpa mau melepaskannya. Hingga pemburu datang pun si monyet tetap terkunci pada lubang toples dan tidak bisa lari. Tertangkaplah dia hidup-hidup.

Pesan dari kisah si monyet itu; andai saja si monyet tahu caranya untuk mendapatkan makanan tersebut dengan aman, yaitu dengan mengambil sedikit demi sedikit dari dalam toples dan bukannya serakah ingin dia ambil semua sekaligus, maka ia akan tetap aman dan berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Sayangnya, monyet tidak tahu ilmu itu. Ia hanya mengikuti naluri saja, bahwa makanan yang ia temukan boleh diambil sesukanya. Akibatnya, justru ia terjebak pada genggaman tangan yang mengunci dan tidak bisa kemana-mana.

Marilah kita belajar dari monyet ini. Ada banyak hal dalam hidup kita yang ingin kita raih atau pun masalah yang ingin kita pecahkan. Manusia punya keterbatasan tenaga, pikiran, ruang dan waktu. Karena keterbatasan itulah maka agar menjadi lebih ringan dan mudah perlu kita lakukan secara bertahap, tidak mungkin semuanya bisa kita atasi secara serentak sekaligus. Jika kita serakah ingin membabat habis sekaligus, entah itu segala permasalahan hidup atau pun goal-goal kita, maka hasilnya justru seperti kera tadi, terjebak tidak bisa kemana-mana dan akhirnya hancur sendiri.

Ditulis kembali oleh Alden Praptono
@alden_praptono