Jumat, 21 Oktober 2011

Kisah Tentang Kesetiaan (1) ; Kadal yang setia

Kisah tentang cinta, benci, kesetiaan, harapan, dan pengkianatan seakan tak pernah habis dan selalu menjadi bagian dari kisah-kisah dramatis panggung kehidupan manusia. Ada sebagian orang yang sangat menjunjung tinggi makna cinta dan kesetiaan pada pasangan, tetapi ada sebagian lain yang tidak percaya apa itu cinta dan perlunya kesetiaan. Bagi sebagian kita, hal-hal dramatis seperti itu hanya bisa kita lihat di cerita-cerita film atau sinetron televisi, yang mana semua itu hanyalah rekayasa alias karangan semata, dan bukan kisah nyata.

Sementara itu, pada acara-acara infotainment justru banyak menayangkan kisah ketidaksetiaan berbagai pasangan selebritis, baik yang berupa cerai setelah beberapa tahun menikah, ataupun putusnya status pacaran mereka yang masih menjalani hidup bersama secara tidak resmi. Dan alasan yang biasa mengemuka hanyalah soal ketidakcocokan lagi di antara mereka. Begitu tipisnya nilai-nilai kesetiaan itu mereka hargai.

Kita bisa belajar tentang nilai sebuah kesetiaan dari kisah nyata tentang sepasang kadal. Cerita ini sudah banyak diceritakan diberbagai media online, namun tidak ada salahnya sekali lagi kita ikuti, untuk kita ambil nilai yang terkandung di dalamnya, seberapa setia kah kita saat ini pada pasangan kita? Dan apakah kita termasuk orang-orang yang berani mempunyai harapan di tengah-tengah kesulitan yang menerpa?

Dikisahkan, di suatu tempat di Jepang tinggallah satu keluarga dengan rumah yang sudah tidak bagus lagi karena sudah cukup tua. Suatu ketika, pemilik rumah berniat membongkar rumahnya untuk kemudian membangun kembali dengan yang lebih bagus lagi.

Mulailah sang bapak membongkar bagian demi bagian rumah tuanya. Pada salah satu sudut bangunan yang mulai terbongkar, laki-laki itu melihat ada seekor kadal yang sebagian tubuhnya terjepit kayu dan terpaku sehingga tidak bisa pergi ketika ia mendekatinya. Dia mencoba mengamati lebih dekat lagi untuk melihat apa yang terjadi pada kadal itu. Kadal itu cukup sehat, hanya sebagian tubuhnya terjepit dan terpaku sehingga tidak bisa kemana-mana. Kemudian memeriksa kayu dan paku yang menjepit tubuh kadal itu. Sejenak dia mengernyitkan dahinya, sulit percaya dengan temuannya. Ternyata kayu yang menjepit kadal itu, dan paku yang menancap pada kayu itu adalah asli kayu dan paku yang dipasang bersamaan dengan pembangunan awal rumah itu. Berarti jika seumuran rumah itu, sudah 10 tahun lebih kadal itu terjepit disana!

Sejenak kemudian lelaki itu terduduk tidak jauh dari kadal itu terjepit. Dia masih tidak habis pikir, bagaimana kadal yang terjepit dan tidak bisa kemana-mana selama lebih dari 10 tahun bisa tetap hidup? Dia mencoba menganalisa sendiri, menerka-nerka apa yang terjadi. Belum sempat menemukan jawabannya,  tiba-tiba dari arah yang tidak dia ketahui, muncullah seekor kadal yang lain mendekati kadal yang terjepit itu. Kadal yang baru datang itu rupanya membawa makanan yang kemudian dia suapkan ke mulut kadal yang terjepit! Lelaki itu terkesiap melihat pemandangan di depannya. Jadi selama 10 tahun ini kadal itu dengan setia mengantarkan makanan untuk kadal yang terjepit tersebut? Rupanya itulah jawaban, kenapa kadal yang tidak bisa kemana-mana itu bisa tetap hidup hingga hari ini.

Hari itu, lelaki pemilik rumah tersebut merasa beruntung mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat bernilai tentang arti kesetiaan yang ditunjukkan oleh seekor kadal kepada pasangannya. Jika saja kadal itu berpikiran logis seperti manusia, pastilah dia akan meninggalkan pasangannya yang malang yang sudah tidak mempunyai harapan tersebut. Namun ternyata sebuah kesetiaan membuat harapan tetap hidup, dan itulah yang membuat sang kadal terjepit tetap hidup walaupun selama 10 tahun tidak bisa bergerak kemana-mana. Dan harapan terbesar sepasang kadal itu, hari itu Tuhan mengabulkannya. Dengan hati-hati lelaki itu membuka kayu yang terpaku menjepit kadal itu. Sejenak kemudian kadal itu pun terbebas dari jepitan, dan dengan terseok-seok dia mencoba berjalan menuju sebuah liang dimana malaikat penolongnya yang telah setia selama ini sudah menunggu.

Lelaki itu merasa lega. Dia memutuskan untuk berhenti barang sehari dalam membongkar rumahnya. Dia ingin segera menceritakan kisah hebat itu kepada keluarganya. Ternyata, kekuatan harapan bisa menguatkan dan membuat orang untuk hidup lebih lama walaupun dalam kesulitan yang nyaris tak terbayangkan bagaimana jalan keluarnya. Tuhan selalu mempunyai cara mewujudkan harapan-harapan bagi siapa saja yang meyakininya.

(Note: jika hidup dalam habitat yang tepat, jenis kadal tertentu bisa bertahan hidup 20-30 tahun)

Kamis, 20 Oktober 2011

My Angel... your angel

Dia yang hadir dalam hidumu, membuat hidupmu lebih bersemangat, membuat kamu tetap tegar melangkah, menguatkan kamu untuk tidak pupus harapan pada saat kamu jatuh. Dia yang menginspirasi kamu untuk berani menjadi lebih baik, melahirkan banyak ide-ide baru, atau bahkan menohok relung hati kamu untuk segera bangkit menjadi yang terbaik. Atau dia yang hadir mewarnai hari-harimu, sehingga menjadi lebih indah. Dia juga yang selalu kamu inginkan untuk berbagi pada saat kamu dilimpahi keberkahan, kenikmatan dan keindahan. Bahkan mungkin, karena dia lah kamu mau melakukan dan mempertaruhkan segalanya...

Ternyata, pada saat kita suka ataupun duka, kita selalu membutuhkan dia. Kamu akan merasa lebih tegar dan kuat pada saat duka menghampirimu manakala dia ada bersamamu. Pada saat kamu memperoleh kenikmatan, kamu akan merasakan kebahagiaan manakala kamu telah berbagi bersamanya. Dia... yang ada bersamamu, mungkin dialah malaikat bagimu. Dan pada saat yang lain, kamu akan menjadi malaikat baginya.

Orang ke-19 itu... sang malaikatnya

Dalam beberapa hari belakangan ini, di berbagai media dihebohkan dengan munculnya pemberitaan tentang seorang anak kecil berusia 2 tahun, di China, yang tertabrak dan terlindas 2 mobil yang kemudian melarikan diri. Yang paling membuat banyak orang marah dan mengutuk adalah karena setelah bocah tersebut tergeletak dan bersimbah darah di jalanan, ada banyak orang yang lewat dan menyaksikan si bocah tersebut namun tidak melakukan apapun untuk menolongnya. Bahkan untuk sekedar berhenti sejenak dan mengamati kondisi si bocah itupun mereka tidak melakukannya. Sungguh menyedihkan. Baru kemudian ketika seorang ibu pemungut sampah lewat dan mendapati si bocah malang tersebut, dia segera bergegas menolongnya dan mencari orang tua balita tersebut yang rupanya tidak jauh dari tempat kejadian. Waktu itu hujan mulai turun.

Kecelakaan tragis yang terjadi di sebuah jalanan di Kota Foshan, China, tersebut terekam kamera CCTV setempat, yang kemudian rekamannya disebarluaskan di berbagai media masa, termasuk media online seperti Youtub.com dan menarik perhatian kalangan luas di dunia, serta memunculkan kecaman atas hilangnya kepedulian sesama manusia, termasuk di dalam negeri China sendiri.

Yue Yue dalam gendongan ibunya sebelum kecelakaan.


Bocah perempuan tersebut bernama Yue Yue, berumur 2 tahun. Saat itu, 13 Oktober 2011, sedang berjalan di sebuah jalanan yang sebenarnya tidak terlalu ramai. Tiba-tiba dari arah depan melintas mobil jenis van dengan kecepatan sedang. Sebenarnya jika si sopir cukup memperhatikan jalanan dan melihat ada anak kecil sedang berjalan di jalan itu, dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat itu dia bisa segera mengeremnya, atau banting stir ke kanan. Namun karena mungkin sopir mobil itu tidak terlalu memperhatikan jalanan, akhirnya terjadilah tabrakan itu. Begitu merasakan telah menabrak sesuatu, mobil itu sempat berhenti sejenak, namun bukannya si sopir itu turun untuk menolongnya, dia justru kembali berjalan dan roda belakang pun kembali menggilas kaki Yue Yue.

Anak itu mulai bersimbah darah. Bahkan bekas roda mobil penabraknya pun ikut membekaskan jejak ban warna merah darah di jalanan ber aspal itu. Beberapa saat kemudian lewatlah seorang pria muda. Anehnya, pria itu sama sekali tidak terusik dengan kejadian seorang bocah bersimbah darah tergeletak sekarat di pinggir jalan. Dia pun tetap melanjutkan perjalanan seolah tidak terjadi apa-apa. Saat-saat berikutnya, beberapa orang lagi juga melewati jalannan tersebut, namun tak seorangpun yang perduli untuk menolong Yue Yue, bahkan untuk sekedar melihat kondisinya pun mereka tidak melakukannya. Belum selesai sampai si situ, sebuah truk melintas dan rodanya kembali menggilas kaki bocah yang sudah terluka parah itu. Kembali, mobil truk itu pun terus melaju tanpa peduli akan tanggung jawabnya.

Setelah tertabrak untuk ke dua kalinya, beberapa orang yang lewat tetap tidak perduli, seolah yang tergeletak berdarah-darah itu seekor kucing atau ayam yang tidak perlu ditolong apa-apa. Sungguh menyedihkan. Beberapa pengendara motor juga hanya berusaha untuk menghindari Yue Yue agar tidak menggilasnya, tanpa mau menolongnya.

Beberapa media yang menyiarkan rekaman CCTV tersebut menghitung satu per satu setiap orang yang melintas dan memberi nomor secara urut dari yang pertama kali melintas dan tidak mau menolongnya. Setelah dihitung itu, ternyata ada 18 orang yang melintas di jalanan itu dan tak seorangpun mau peduli untuk menolong Yue Yue yang bersimbah darah itu. Baru pada nomor yang ke-19 adalah seorang ibu pemungut sampah, yang tiba-tiba muncul dan tergerak untuk menolongnya. Ibu itu segera memungut Yue Yue dan menaruhnya di pinggir jalan, kemudian berteriak-teriak minta tolong....namun tak seorangpun datang membantunya. Dia kemudian berinisiatif mencari orang tua balita itu. Mungkin karena rumah anak itu tidak jauh dari lokasi kecelakaan, ibu dari Yueyue bisa segera ditemukan dan segera membawanya ke rumah sakit.

Saat tulisan ini saya tulis, 19 Oktober 2011, kondisi balita itu masih koma di Rumah Sakit. Manurut dokter yang menanganinya, kondisinya sangat kritis dan kecil sekali kemungkinan terselamatkan. Tapi saya ikut berdoa, semoga bocah ini bisa selamat, dan sembuh untuk kembali ke dua orang tua yang sangat menyayanginya. Selalu ada secercah harapan dalam kondisi yang sesempit apapun.

Adapun si ibu penolong itu, yang diketahui bernama Chen Xianmei (58), orang ke-19 yang datang menghampiri Yue Yue mendapatkan hadiah uang dari pemerintah setempat 25 ribu yuan (sekitar Rp 34,7 juta) atas kemuliaannya tersebut. Dia menyatakan terkejut atas hadiah itu, dan sama sekali tidak berharap atas hadiah itu sebagai imbalan perbuatannya. Dia merasa hanya harus melakukan sesuatu yang benar, yang harus dilakukan pada saat seseorang yang sedang meregang nyawa membutuhkannya. Bahkan kemudian dia menyumbangkan sebagian dari hadiah tersebut untuk biaya pengobatan Yue Yue di rumah sakit. Satu sikap yang sungguh tulus dan mulia di tengah ketidakpedulian sesama atas sesamanya yang sedang butuh pertolongan, yang pantas kita teladani. (dihimpun dari berbagai sumber)

Saat ini mungkin kita sedang membutuhkan atau mengharap kehadiran seorang malaikat yang akan membantu kita keluar dari sebuah kesulitan. Tapi kita tidak akan pernah tau, siapa malaikat kita, orang ke berapakah yang hadir tersebut adalah malaikatnya....? Sebenarnya, jika kita mau, jauh lebih mudah bagi kita memutuskan untuk menjadi malaikat bagi orang lain, daripada kita berharap orang lain datang sebagai malaikat penolong kita, bahkan pada saat kita sendiri pun sedang dalam kesulitan. Chen Xianmei,  wanita penolong itu, si orang ke-19, hanyalah seorang wanita miskin yang bekerja sebagai pembantu di siang hari dan menjadi pemungut sampah untuk penghasilan tambahan, dan bukan seorang yang kuat secara fisik, namun dengan ketulusannya dia menjadi penolong bagi seorang yang memang sedang sangat menanti pertolongannya.

 Note: 
Diberitakan bahwa kemudian Yue Yue tidak terselamatkan, meninggal pada 21 Oktober 2011 karena kegagalan organ sistemik akibat dari kecelakaan tersebut.